Kotabaru (Kemenag-Kalsel)-“ Penerjemahan Al-Qur’an dalam bahasa daerah merupakan wujud nyata dari Islam Nusantara sebagai satu dalam keragamaan dan keragamaan dalam kesatuaan”, Kata Kepala Kantor Kementerian Agama (KaKanKemenag) Kabupaten Kotabaru, Drs.H.Salman,MM saat menghadiri Lauching Terjemahan Alquran dalam Bahasa Banjar versi Aplikasi Digital, Senin (26/02/18) di Gedung Auditorium Mastur Jahri, kompleks Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Jalan Ahmad Yani Km 4,5 Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan.
Penerjemahan Al-Qur’an dalam bahasa daerah, khususnya bahasa Banjar untuk membantu masyarakat yang tidak akrab dengan bahasa Indonesia dan bahasa Arab untuk memahami Al-Qur’an. “ Dengan kehadiran terjemahan Al-qur’an bahasa daerah, masyarakat diberikan kemudahan dalam memahami isi kandungan Al-qur’an”, katanya.
Salman berharap penerbitan Al-Qur’an dan terjemahannya dalam versi digital ini untuk menghadirkan sebagai kitab suci sekaligus sebagai kitab petunjuk bagi kita dalam membangun kebudayaan. “ Masyarakat Banjar terdorong untuk menumbuhkan semangat dan semakin rajin membaca dengan bahasa daerahnya untuk memahami Al-Qur’an”, harapnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang secara resmi meluncurkan Alquran dan Terjemahan dalam Bahasa Banjar versi Aplikasi Digital dalam sambutannya mengatakan Kemenag telah menerjemahkan Alquran ke dalam berbagai bahasa daerah. Dan Bahasa Banjar menjadi yang ke-12. Untuk tahun ini, ada 3 lagi Alquran dan Terjemahnya ke dalam Bahasa daerah, yakni Bahasa Bugis, Palembang, dan Bahasa Sunda. Meski demikian, Alquran dan Terjemahnya dalam Bahasa Banjar (Bahasa Daerah) versi aplikasi digital, merupakan pertama dan satu-satunya.
Menag menambahkan, penerjemahan Alquran dalam bahasa daerah (Banjar), merupakan ikhtiar bersama agar kualitas kehidupan keagamaan dan kualitas pendidikan keagamaan masyarakat, khususnya masyarakat muslim Banjar dan sekitarnya semakin baik. Ujung dari upaya ini adalah meningkatnya kualitas kerukunan umat beragama, kualitas ekonomi, dan peradaban masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Menag juga meresmikan dua Gedung Baru dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Dua gedung baru yang pembangunannya dibiayai dari skema SBSN Tahun 2017 tersebut, akan diperuntukkan bagi Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Sementara itu, Rektor UIN Antasari, Mujiburrahman mengatakan, Alquran dan Terjemahnya dalam Bahasa Banjar versi aplikasi digital ini lahir karena antusias dan desakan masyarakat. Antusiasme masyarakat Muslim Banjar yang 99,50 persen beragama Islam, mendorong UIN Antasari untuk melakukan diskusi, bagaimana agar Alquran dan Terjemahnya ini bisa diakses publik secara mudah dan gratis.
“Maka, muncul ide Alquran dan Terjemahnya ke dalam Bahasa Banjar versi digital. Alhamdulillah, Pak Menteri mendukung dan Balitbang membantu,” terang Rektor.(Rep/Ft:Aan)
Discussion about this post