Kemenag Gelar Rukyatul Hilal Penetapan 1 Dzulhijah 1439 H

Kotabaru (Kemenag Kalsel) – Kantor Kementerian Agama (KanKemenag) Kabupaten Kotabaru menggelar rukyatul hilal penetepan 1 Dzulhijah 1439 H, Sabtu (11/08/18) di gunung Reli desa Dirgahayu Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru.

Pelaksanaan pengamatan hilal dimulai pada puncak gunung reli pada pukul 18.10 Wita atau terbenamnya matahari, dengan memakai teropong masing-masing utusan ormas keagaman berusaha melihat bulan dan dari hasil pantauan diambil kesimpulan bulan tidak terlihat tertutup awan tebal.

Ka.Kankemenag Kotabaru Drs. H. Salman, MM mengatakan, kegiatan tersebut sesuai dengan anjuran dari Kementerian Agama RI yang mengagendakan sidang isbat penetapan awal Dzulhijjah 1439 H. “Penetapan ini menjadi patokan menyambut Hari Raya Idul Adha 1439 H (10 Dzulhijah),” katanya.

Lebih lanjut Salman menambahkan, pemantauan hilal yang dilaksanakan Kemenag Kotabaru merupakan salah satu titik pemantauan yang dilakukan selain di daerah lainnya juga dilakukan pemantauan hilal khususnya di daerah Kalimantan Selatan.

“Dengan dilaksanakan hilal ini maka akan diketahui awal bulan Dzulhijah, sehingga dapat dipastikan tanggal berapa jatuhnya 10 Dzulhijah atau hari raya Idul adha,” ujarnya.

Sementara itu Penyelenggara Syariah Kemenag Kotabaru H. Herman Prasetio, S.Ag, MM mengatakan, meskipun masih menunggu keputusan pada sidang isbat, namun bisa dipastikan 10 Dzulhijah jatuh pada 22 Agustus mendatang, itu sesuai dengan perkiraan posisi hilal masih minus di bawah ufuk.

Dengan posisi hilal yang masih minus dibawah ufuk, maka dipastikan hilal tidak dapat di rukyat sehingga menurut hukum fiqih maka bulan Zulkaidah digenapkan menjadi 30 hari. “1 Dzulhijah masuk pada 13 Agustus dengan demikian maka 10 Zulhijjah 1439 H atau hari raya idul adha jatuh pada 22 Agustus mendatang,” ucapnya.

Kegiatan tersebut dihadiri Ka.kankemenag Kotabaru, ketua MUI Kotabaru di wakili H.Djamhuri Arsyad, Pengadilan Agama, sedangkan dari organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah serta beberapa tokoh agama. (Rep/Ft:Aan)