Kotabaru (Kemenag Kalsel) – Guna meningkatkan tali silaturahim, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotabaru menggelar rapat koordinasi, Senin (13/01/20) di Aula Kemenag Kotabaru.
Diarahannya ketua DWP Kemenag Kotabaru Hj.Ermina Zuharah mengimbau anggota DWP untuk dapat berperan aktif memberikan masukan, kritik dan saran pada pengurus demi kemajuan DWP.
“Agenda dari kegiatan rakor ini disamping untuk membina dan mempererat tali silaturahim antara pengurus dan anggota DWP, juga untuk membahas berbagai kendala dan program kerja DWP yang dijadikan agenda di tahun ini,” Imbaunya.
Hj.Ermin berharap rakor tersebut tidak hanya menjadi kegiatan rutin terkait tugas istri sebagai pendamping suami Aparatur Sipil Negara (ASN), namun dapat menginspirasi abag anggota DWP menjadi lebih maju dalam organisasi, menambah bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi keluarga.
“Diharapkan pertemuan rutin ini dapat meningkatkan komunikasi antar pengurus dan anggota, meningkatkan kerjasama dalam rangka menyukseskan program kerja, sehingga program-program kerja yang telah direncanakan akan tercapai dan memberikan dampak positif bagi anggota DWP dan keluarga,” ujarnya.
Sementara Ustad Fahrian dalam tausyiahnya mengatakan seorang istri terlihat cantik jika ia berpikir secara positif dan mempunyai empat dimensi yaitu, Fisik (style), social (cara bergaul), Psikis (Cara Berpikir), Spiritual (akar dari semua dimensi).
Hal tersebut menurutnya sesuai dengan firman Allah dalam surat An-nisa ayat 32 bahwa Allah SWT menyiapkan rezekinya secara berbeda-beda, bahwa seorang wanita jika tujuannya ingin mendapatkan kebahagiaan dan hidup tentram, berpikirlah bahwa Allah SWT sudah menyiapkan rezekinya masing-masing dan tidak perlu berkecil hati dengan kebahagiaan orang lain.
Fahrian menambahkan, seorang anak ketika sewaktu kecil tidak diikuti keinginan oleh orang tuanya tidak menjadi masalah, namun terjadi perubahan sikap ketika sudah menjadi orang tua dan menuruti semua keinginan anaknya yang bisa mengakibatkaan anak menjadi reaktif.
“Menjawab permasalahan tersebut, berikan wawasan dan gambaran masa depan sejak sedini mungkin agar setiap kebiasaan yang anak lakukan menjadi kebiasaan yang positif,” terangnya.(Rep:Aan)
Discussion about this post