Kotabaru (Kemenag KTB) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotabaru H.Said Akhmad didaulat sebagai pembina upacara dalam apel Hari Santri Nasional (HSN), Kamis (22/10/20) di halaman Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) Kotabaru.
Membacakan amanat Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, Said Akhmad meminta santri untuk selalu mengenang jasa dan meneladani para kyai yang selalu berjuang bagi bangsa Indonesia.
Menurutnya, keberhasilan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan tidak lepas dari peran ulama, salah satu contoh adalah perjuangan KH. Hasyim Asy`ari bersama para santrinya dengan turut berjuang turun kemedan perang pada peristiwa 10 November 1945 yang menjadi tonggak keberhasilan bangsa indonesia mempertahankan kemerdekaan,
“Salah satu semangat pejuang ulama dan santri adanya dengan mencetuskan resolusi jihad yang dicetuskan, kh. hasyim asy`ari, pada 22 oktober 1945,” ucapnya.
Ia menambahkan fatwa resolusi jihad mampu memantik nasionalisme warga indonesia hingga akhirnya bangsa indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan. momentum keluarnya fatwa resolusi jihad, kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional (HSN). “Kepada para santri, kita harus selalu ingat jasa-jasa para kyai kita, para ulama yang berjasa besar bagi bangsa indonesia,” tambahnya.
Selanjutnya ia mengingatkan bahwa saat ini adanya penyebaran virus corona yang hampir semua negara terinfeksi oleh sebaran virus yang mematikan, namun perlu disadari sepenuhnya, bahwa pesantren adalah entitas yang rentan dengan persebaran covid-19. keseharian dan pola komunikasi para santri yang terbiasa tidak berjarak antara satu dengan lainnya adalah model komunikasi yang islami, unik dan khas, namun sekaligus juga rentan terhadap penularan virus.
Namun tidak pula dapat dipungkiri pengalaman beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi covid-19 menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimilikinya.
“Modal utama pendidikan di pesantren yaitu tradisi kedisiplinan dan keteladanan merupakan modal utama dalam keselamatan santri,” pungkasnya.
Selanjutnya ia mengajak untuk berikhtiar agar pandemi segera berlalu, baik itu keluarga besar pesantren, santri, masyarakat indonesia, dan warga dunia bisa melewati pandemi ini dengan baik. “Semoga pandemi ini cepat berakhir dan kita memulai hidup baru dengan pola yang baru juga,” harapnya.Penulis : Aan
Foto : Aan
Discussion about this post