Kotabaru (Kemenag Ktb) – Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas) Kantor Kementerian Agama (Kan.Kemenag) Kabupaten Kotabaru H. Ramadhan S.Ag, M.Pd.I membuka secara resmi Pelatihan Moderasi / Kerukunan Umat Beragama (KUB) Bagi Petugas Layanan Keagmaan yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Banjarmasin di Aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kotabaru. Senin (15/03/21)
Dalam arahannya menjelaskan bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang banyak memiliki macam etnik dan suku dari Sabang sampai Merauke yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. “Terkait dengan moderasi beragama, tentu pelatihan ini sangat mendasar sekali, karena bangsa Indonesia memiliki 300 kelompok etnik atau 1.340 suku dan 718 bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia,” katanya
Ramadhan melanjutkan, melihat kondisi bangsa Indonesia penuh keragaman yang selalu menimbulkan perbedaan tidak mustahil akan memunculkan konflik.
”Keragaman pada bangsa Indonesia harus kita kelola, kita jaga dengan sangat baik, tentu ini merupakan kekuatan besar. Apapun keinginan kita, harapan kita jika keragaman ini selalu utuh dan terjaga makan akan menimbulkan sesuatu kekuatan yang luar bisa. Tapi sabaliknya, ketika kita tidak mampu menjaga keragaman yang ada, maka kita jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan, ketentraman itu bisa kita rasakan” ujarnya,
Kasi bimas itupun menuturan, dalam menyikapi berbagai macam keragaman sebagai petugas layanan keagamaan harus mengetahui konsep yang dibawakan dalam agama Islam dalam menyikapi permasalah disetiap perbedaan.
“Sesungguhnya Al-Qur’an telah menginformaiskan kepada kita di dalam surah Al-Hujarat ayat 13 maka kita akan menemukan jawaban disana, bahwa ternyata perbedaan yang ada dari suku bangsa dan bahasa yang ada semua itu titiknya adalah lita arafu atau saling kenal mengenal,” jelasnya
Dalam kesempatan itu, mantan Kasubbag TU juga menakankan kepada seluruh peserta untuk selalu meningkatkan kemampuan keilmuannya karena saat ini mereka dihadapkan pada suatu kondisi masyarakat yang selalu berubah dengan cepat, yang sudah mengenal teknologi dan informasi.
“Junjung tinggi sikap tasamuh dimanapun, terus meneruslah meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengembangan diri serta teknik dalam penyampaian ke masyarakat sehingga ada korelasi faktual terhadap kondisi dan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Plh. Kan.Kemenag pun berharap para peserta pelatihan mampu menjelaskan secara akurat makna modesai beragama kepada masyarakat. “Saya berharap setelah pelatihan ini kita dapat menindak lanjuti, ikut berkontribusi memberikan pemahaman bagaimana Islam yang sesungguhnya, Islam yang kaffah dalam moderasi beragama,
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 6 hari di ikuti sebanyak 30 peserta yang terdiri dari Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), Penghulu, Staf Bimas ,Tenaga Penyuluh Agama PNS dan Tenaga Penyuluh Agama Non PNS. (Rep/Ft:Mukhlis)
Discussion about this post