Kotabaru (Kemenag KTB) – Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Kasi Bimas) Katolik Kantor Kementerian Agama Kab. Kotabaru Sandra Mariyus Adipa mengimbau kepada Penyuluh Agama Kristen baik PNS maupun Non-PNS untuk dapat memanfaatkan berbagai IT seperti media untuk melakukan tugas dan fungsi terutama dalam pembinaan umat.
Ia juga memberikan banyak motivasi kepada Penyuluh Agama Kristen Non PNS agar dapat lebih berinovasi, kreatif dalam melakukan tugas kepenyuluhan. Apalagi Penyuluh Agama Kristen Non PNS didominasi oleh kaum milenial.
“Selama ini, pola kerja penyuluh yang di tempatkan di kecamatan bekerja berdasarkan instrumen dari Urusan Agama Kristen. Maka untuk 2021 saya harap penyuluh bisa lebih berinovasi dan bekerja sama dengan organisasi gereja sehingga manfaat Kementerian Agama dapat dirasakan baik dalam gereja maupun masyarakat,” katanya.
Hal tersebut di sampaikan Sandra di ruang kerjanya usai menghadiri rapat kerja Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kristen.
“Sebagai penyuluh juga harus mampu memanfaatkan IT seperti media sosial dan yang lainnya, karena dengan memanfaatkan IT kita mampu menjangkau masyarakat lebih luas lagi, terlebih di zaman sekarang,” lanjutnya.
Sandra berharap penyuluh dapat menjadi contoh dalam masyarakat, meluruskan tidak mematahkan, menjernihkan tidak memperkeruh. Tetap menghimbau masyarakat untuk menjaga kemaslahatan diri, keluarga dan masyarakat.
Selain itu, para Penyuluh Agama lanjutnya harus selalu waspada dengan kondisi saat ini, dimana pesatnya berita dan informasi bohong (berita hoax) yang sering tersebar melalui media sosial.
“Berita hoax bisa merusak nama baik orang lain, menimbulkan perselisihan, pertengkaran bahkan bisa menimbulkan perpecahan dikalangan umat. Disinilah peran penyuluh untuk meluruskan jika ada hal seperti itu dan hendaknya berhati-hati dan bijak untuk menyikapinya. Oleh karena itu terus belajar dan menguasai IT itu sangatlah penting,” tegasnya lagi.
Ia juga berpesan agar penyuluh Agama Kristen senantiasa dapat menjadi contoh dalam mempertahankan Kotabaru sebagai contoh kerukunan umat beragama.
“Ketika negara memilih kita, Kita harus siap mengabdi untuk masyarakat dan gereja, memberikan inovasi yang bisa menumbuh kembangkan keimanan umat, dan menyampaikan bahasa agama kepada umat dalam menjalankan kehidupan,” pesannya. (Rep/Ft:Tina).
Discussion about this post