Kotabaru (Kemenag KTB) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kotabaru H. Said Muhdari mengatakan bahwa di dalam interaksi proses pembelajaran, adanya pertemuan guru dengan siswa merupakan suatu hal yang sangat penting atau esensial.
“Selain karena sudah lama, di dalam kesempurnaan interaksi pembelajaran yang dilakukan selama pandemi, kita tidak bisa meninggalkan pertemuan langsung antara guru dengan siswa,” kata Said saat melakukan kegiatan monitoring dan sosialisasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di MTsS Raudhatul Ulum, Senin (28/06/2021).
Said memandang pandemi mendorong para guru semakin mengembangkan kompetensinya, termasuk dalam menciptakan pembelajaran berbaur yang sesuai. Apalagi dalam PTM terbatas ini nantinya.
Katanya, Kemenag terus mendorong agar para guru untuk tidak takut melakukan kesalahan, asalkan terus berusaha untuk menjadi lebih baik.
“Kita dorong guru-guru untuk selalu berikhtiar, tidak perlu takut salah. Jadi kalau kurang tidak perlu takut, jadi kita lakukan evaluasi, lakukan peningkatan, sehingga hasilnya akan lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Pengadministrasian Umum Safrawi menyampaikan bahwa saat ini sedang mengalami masa yang disebut sebagai sense of urgency, masa di mana menghadapi perubahan karena keterdesakan.
“Dan sekarang kita mau mencoba lagi untuk memulai ke fase selanjutnya yaitu PTM terbatas. Kalau kemarin-kemarin pembelajaran dilakukan daring secara penuh, tetapi sekarang sudah bisa PTM terbatas, dan panduan yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek ini sangat membantu guru-guru, sekolah, dan para pendidik secara umum,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dibukanya opsi PTM terbatas dengan syarat tertentu disambut baik oleh teman-teman guru. “Sejauh ini sosialisasi buku panduan yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek dan Kemenag itu sudah banyak dilakukan, baik melalui media sosial maupun media daring dan luring,” tandasnya.
Kemenag sangat mendukung program-program Kemendikbudristek, termasuk membantu para guru agar bisa mempelajari penggunaan platform pembelajaran. “Ini adalah salah satu bentuk komitmen, guru ingin maju dan ingin beradaptasi dengan perubahan dan terus berinovasi, tetapi tidak lari dari budaya yang kita miliki,” ucapnya. (Rep/Ft:Tina).
Discussion about this post