Kotabaru (Kemenag Ktb) – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotabaru Hj. Susan Lailan M Ahmad Kamal Mengimbau kepada seluruh orangtua untuk membangkitkan fitrah yang dimiliki anak, agar fitrah-fitrah tersebut mampu berkembang optimal. Termasuk fitrah seksualitas.
“Mari kita terlibat langsung dalam proses pendidikan fitrah seksualitas anak agar fitrahnya tumbuh sempurna,” Ajaknya usai mengikuti Webinar Provinsi Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (24/11/21) di Aula Kemenag Kotabaru
Menurutnya orang tua memegang peran yang penting dalam membangkitkan fitrah seksualitas anak, dengan cara membuatnya berpikir sesuai dengan jenis kelaminnya. Ayah dan ibu mempunyai porsinya masing-masing dalam menyuplai fitrah kodrati dan menanamkan peran sosial dalam diri anak.
“Dengan memahami fitrah seksualitas nya sejak dini, anak diharapkan mengenali identitas dan peran seksualitasnya serta mampu melindungi diri dari kejahatan seksual,” ujar Susan.
Lebih lanjut dikatannya, Pendidikan fitrah seksualitas tentu berbeda dengan pendidikan seks. Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. Menumbuhkan fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.
“Fitrah seksualitas yang tumbuh dengan baik akan menghasilkan pribadi yang sejati, disinilah Peran keayahan dperlukan bagi anak lelaki, dan peran kebundaan diperlukan bagi anak perempuan sesuai dengan kodratnya,” jelasnya.
Selanjutnya dikatannya, fondasi agama wajib hukumnya diajarkan pada anak-anak sejak dini, tanggung jawab orang tua besar untuk mendidik anaknya sesuai dengan kaidah islam agar menjadi pribadi yang shaleh dan shalehah.
“Membangun jiwa didahulukan daripada membangun badan (fisik). Artinya, bisa dikatakan bahwa pengisian jiwa lebih penting dalam pembentukan karakter. Orang yang unggul itu adalah orang yang suci jiwanya terlebih dahulu,” tuturnya.
Dengan pembekalan pengetahuan ilmu agama sejak dini, sambung Susan, sadar atau tidak hal ini akan membentuk karakter anak di masa depan. Seorang anak yang telah dibekali ilmu agama maka ketika dewasa nanti ia akan bisa memahami dirinya sendiri dan juga membuatnya tak mudah terpengaruh dengan nilai-nilai negatif yang ada di sekitarnya.
“Bagaimana karakter anak, pada dasarnya tergantung bagaimana ia dibentuk oleh orang tuanya, pelajaran sekolah dan lingkungannya,” pungkasnya. (Rep/Ft:Tina).
Discussion about this post