Banjarmasin (Kemenag Kotabaru) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Kotabaru, H.Ahmad Kamal berharap seluruh ASN Kemenag menjadi agen dan role model moderasi beragama untuk penguatan kehidupan beragama yang lebih moderat.
“Tingkatkan terus toleransi, tidak ada radikal di Kotabaru. ASN Kemenag harus melaksanakan dan mensosialisasikan moderasi beragama, karena ASN adalah agen dan role model bagi masyarakat” ucap Kamal.
Hal demikian disampaikan usai mengikuti dan menghadiri silaturrahmi dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam rangka penguatan moderasi beragama untuk memantapakan keragaman dan merawat keberagamaan dalam bingkai NKRI di UPT Asrama haji Embarkasi Banjarmasin, Banjarbaru kamis (31/03/22).
Disampaikannya, sebagai lembaga yang menyelenggarakan pembangunan dibidang keagamaan, Kementerian Agama memiliki dua fungsi utama, yakni pendidikan dan agama itu sendiri.
“Untuk itu saya berharap sebagai ASN Kemenag Kotabaru harus berperan aktif dalam menjawab tantangan negara saat ini di antaranya munculnya intoleransi dan paham-paham radikalisme,” jelasnya.
Pihaknya menyebut seluruh ASN Kementerian Agama dapat menjadi teladan dan contoh bagi masyarakat dalam hal moderasi beragama. Semoga para ASN bisa menjunjung tinggi keadilan dan seimbang dalam mengimplementasikan ajaran agama, sehingga persatuan dan perdamaian bangsa akan terus terjaga.
“Ketika seluruh ASN Kementerian Agama memiliki semangat yang sama untuk menempatkan nilai-nilai moderasi beragama insya Allah kita akan menjadi negara yang damai, negara yang penuh dengan persaudaraan ukhuwah wathaniyah ukhuwah kebangsaan, maupun ukhuwah basyariyah ukhuwah manusia,” paparnya.
ASN Kotabaru, lanjut Kamal, harus menjadi contoh penerapan moderasi beragama dalam menjalankan tugas maupun bermasyarakat. Dengan begitu masyarakat dapat meneladani sikap mereka untuk bersama-sama menjaga keutuhan.
“Mewujudkan moderasi beragama ditengah masyarakat kita sesungguhnya sangatlah mudah yaitu dengan membudayakan sikap tenggang rasa, toleransi, saling menghormati, saling menghargai sehingga setiap warga akan memiliki kemauan dan kemampuan untuk ikut menerima perbedaan atau keragaman sebagai sunatullah,” paparnya lagi.
Sikap yang moderat dalam beragama ini guna tercipta nya kerukunan antar umat bergama dan intern umat beragama, “Jika kerukunan umat beragama tercipta, maka pelaksanaan moderasi beragama bisa di katakan berhasil,” pungkasnya. (Rep/Ft:Tina).
Discussion about this post