Kotabaru (Kemenag KTB) – Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Kasi Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotabaru H. Ramadan mengingatkan pentingnya peran penyuluh agama Islam dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.
H. Ramadan mengatakan penyuluh agama tidak semata berorientasi pada eskatologis, tetapi diharuskan hadir dalam permasalahan seperti radikalisme.
“Penyuluh sekarang jangan hanya berorientasi eskatologis, namun harus hadir dalam permasalahan seperti radikalisme,” katanya usai menghadiri rapat virtual, Sabtu (09/04/2022).
Ia berpesan kepada para penyuluh dan pemuka agama agar mampu menangani masalah dan potensi yang mengarah ke konflik melalui langkah preventif, mitigatif, dan solutif.
Penyuluh juga diharapkan menjadi rujukan dalam menghadapi persoalan yang terjadi di masyarakat. Penyuluh harus menjadi tokoh yang berpengaruh bukan terpengaruh.
“Penyuluh harus mengetahui seluruh masalah yang terjadi di masyarakat, bahkan isu-isu besar sekalipun penyuluh harus hadir,” paparnya.
H. Ramadan mengungkapkan, penyuluh dalam bertugas tidak hanya pintar secara akademik, namun harus memiliki empiris dalam memahami dan memberikan respon yang terjadi di masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki keberagaman tertinggi di dunia sangat berpotensi terjadinya konflik yang destruktif. Maka dari itu, perlu upaya dari semua pemuka agama dalam merawat kerukunan di tengah keberagaman.
“Penyuluh adalah tokoh sentral dalam mengelola keberagaman yang menjadi rahmat dari Allah SWT bagi Indonesia,” tukasnya. (Rep/Ft:Tina)
Discussion about this post