Kotabaru (Kemenag Ktb) – Kepala Sub bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotabaru, H. Akhmad Ismail Fahni mengatakan saat ini Pemerintah khususnya Kemenag tengah fokus dalam upaya penguatan moderasi beragama.
“Penguatan moderasi beragama menjadi salah satu indikator utama sebagai upaya membangun kebudayaan dan karakter bangsa, karenanya moderasi beragama ini menjadi salah satu prioritas pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 Kemenag,” ucap Fahni diruangannya mengenai Penguatan Moderasi Beragama hasil megikuti Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama di Kab. Banjar, Senin (30/5/22).
Fahni menerangkan moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi penting ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan, membangun kemaslahatan umum, berlandaskan prinsip adil dan berimbang, serta menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
“Moderasi beragama merupakan upaya menghadirkan jalan tengah atas dua kelompok ekstrem, antara liberalisasi dan konservatisme dalam memahami agama,” terang Fahni.
Kendati demikian, menurut Fahni Moderasi beragama bukan alasan bagi seseorang untuk tidak menjalankan ajaran agamanya secara serius. Sebaliknya, moderasi dalam beragama berarti percaya dengan esensi ajaran agama yang dipeluknya.
Tentu lanjut Fahni Agama tidak dapat dimoderasikan karena itu sudah menjadi ketetapan dari Tuhan, akan tetapi memoderasikan cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang dipeluk sesuai dengan kondisi dan situasi sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran agama.
“Moderasi dalam beragama berarti percaya dengan esensi ajaran agama yang dipeluknya yang mengajarkan prinsip adil dan berimbang,” ujarnya.
Fahni mengajak semua pihak untuk terus menggaungkan moderasi beragama didalam kehidupan sehari-hari karena ini sangatlah penting. “Urgensi dari penguatan moderasi beragama ini menegaskan realitas keragaman bahasa, budaya, dan agama yang telah menjadi identitas bangsa Indonesia,” kata Fahni. (Ref: Fahni / Ft: Mukhlis).
Discussion about this post