Kotabaru (Kemenag KTB) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten kotabaru Dr. H. Ahmad Kamal, S HI, M. Ag mengatakan bahwa penyuluh agama dan penghulu untuk meningkatkan kapasitas berbasis moderasi beragama.
“Terus tingkatkan kapasitas baik dalam hal pengetahuan digital dan keterampilan komunikasi dengan berbasis moderasi beragama, ” Ujarnya.
Hal ini ia sampaikan saat melakukan kunjungan Kerja Di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Kelumpang Tengah, Jum’at (05/08/2022).
“Penyuluh Agama dan penghulu harus mempunyai pemahaman mengenai isu dan perkembangan kekinian yang berlangsung di masyarakat, sehingga penghulu memiliki bekal yang komprehensif,” katanya.
Dia mencontohkan salah satu perkembangan terkini di masyarakat, yaitu ketika ada KUA di beberapa daerah yang menolak melayani warga karena diduga Ahmadiyah. Padahal, kata dia, agama di KTP orang yang diduga Ahmadiyah tersebut bertuliskan Islam.
“Yang mengeluarkan KTP siapa? Pemerintah melalui Disdukcapil. KUA bagian pemerintah atau bukan? Ini ada KUA menolak produknya pemerintah, bagaimana pandangan masyarakat coba? Pasti mereka berpikir, ‘sama-sama pemerintah kok tidak akur’. Itu baru pandangan secara sosial. Bagaimana secara yuridis? Tidak bisa terjadi. Kejadian seperti ini jangan sampai terulang,” bebernya.
Sebab itu ,untuk menghindari fenomena tersebut terulang, salah satu upayanya adalah melalui peningkatan kapasitas penghulu berbasis moderenisasi beragama. Sebab kata dia, hal itu merupakan bagian dari program Revitalisasi KUA.
“Tujuan dari Revitalisasi KUA sendiri adalah mewujudkan layanan keagamaan yang prima, kredibel, dan moderat. Prima itu artinya produk layanan KUA itu benar-benar unggul, berkualitas tinggi, sangat memuaskan, tidak ada yang komplain karena layanan yang diterima di KUA. Itu prima,” tegasnya.
Sementara kredibelitas petugas yang memberikan pelayanan di KUA harus dilakukan oleh ahli di bidangnya. Sehingga menghasilkan produk layanan yang berkualitas, terpercaya, dan bisa diandalkan.
“Petugas atau penyedia layanan itu benar-benar terpercaya, dapat diandalkan, serta menguasai betul pelayanannya. Jadi kalau ada yang bertanya ke petugas KUA itu jawabannya jelas, padat, clear, dan tidak berbelit-belit,” ucapnya.
“Jadi inilah visi tentang Revitalisasi KUA yaitu menciptakan layanan KUA yang prima, kredibel, dan moderat. Untuk mencapai tujuan itu, salah satunya adalah mencakup peningkatan kapasitas penghulu berbasis moderasi beragama ini,” pungkasnya. (Rep: Tina/ft: Aan).
Discussion about this post