Kotabaru (Kemenag Ktb) – Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru H. Ramadhan meminta seluruh penyuluh agama untuk menjadi ujung tombak dalam pemahaman moderasi beragama di wilayah binaannya dengan mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan.
“Moderat itu jalan tengah yang menghindarkan kita dari paham yang menyimpang baik kiri maupun kanan yang dapat menimbulkan perpecahan,” ungkap Kasi Bimas Islam saat dikonfermasi mengenai KMA Nomor 494 tentang Tahun Toleransi 2022 di ruang kerjanya, Selasa (13/9/22).
Oleh karena itu, Kasi Bimas Islam berharap penyuluh agama Islam di kabupaten Kotabaru mampu memberi pemahaman moderasi beragama kepada masyarakat. Karena menurutnya, kunci kedamaian yang saat ini kita dirasakan adalah melalui Moderasi beragama.
“Saat ini Indonesia merupakan negara yang menjadi percontohan dunia terkait perdamaian antar umat beragama. Karena Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun keberagamannya. mulai dari keberagaman suku, agama, ras, dan juga keberagaman budaya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Maka moderasi beragama merupakan bagian dari usaha bersama agar bangsa Indonesia terhindar dari perpecahan.
“Pengamalan moderasi beragama haruslah ditanamkan dan dilaksanakan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada dan terhindar dari perpecahan,” ucapnya.
Kasi Bimas Islam berharap para Penyuluh Agama Islam bisa memberi pemahaman yang baik dengan cara yang baik pula dan menggembirakan kepada masyarakat.
“Penyuluh Agama Islam harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membawa kabar yang mendamaikan, menyejukan, dan merangkul apapun keyakinan maupun latar belakangnya,” pungkasnya. (Rep/Ft: Ulis).
Discussion about this post