
Kotabaru (Kemenag Ktb) – Dalam rangka pembentukan kampung Zakat, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotabaru melalui Penyelenggara Zakat dan Wakaf lakukan koordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kotabaru, Selasa (22/11/22) di ruang rapat Baznas Kotabaru.
Pada kegiatan tersebut Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Zawa) H. Akhmad Syarwani menyampaikan tujuan koordinasi untuk berkonsultasi tentang berbagai hal dalam pembentukan Kampung Zakat pertama di Kabupaten Kotabaru, terutama pada bagian administrasi dan pelaksanaanya dilapangan.
Mengingat Kampung Zakat merupakan salah satu program prioritas Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, untuk itu dirinya melakukan koordinasi guna dapat mempercepat meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan ekonomi umat termasuk daerah tertinggal (3T). “Semoga hasil ini nantinya dapat diterapkan pada kampung zakat yang terbentuk,” ujarnya.
Selain itu, Penyelenggara Zawa menyebutkan, Ada 4 sektor kehidupan masyarakat yang disentuh oleh Program Kampung Zakat diantaranya yaitu perekonomian, pendidikan, kesehatan, dakwah, dan sosial kemanusiaan, bahkan bisa juga infrastruktur akses masyarakat.
“4 sektor utama ini yang menjadi fokus Kampung Zakat harus dapat kita perhatikan bersama dalam merumuskan rencana aksi, program kerja, dan pemberdayaan zakat bagi masyarakat,” tuturnya.
Maka dari itu, lanjutnya, untuk mengembangkan Kampung Zakat diperlukan adanya sinergitas antara Kemenag Kotabaru dengan lembaga-lembaga terkait agar dapat membantu perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadikan masyarakat yang mandiri dan kuat.
“Mudah-mudahan dengan adanya Kampung Zakat ini dapat menggugah masyarakat lainnya untuk giat dan mau memberikan zakatnya kepada lembaga-lembaga zakat yang sudah diakui oleh pemerintah,” harapnya.
Senada dengan Penyelenggaraa Zawa, Ketua Baznas Kotabaru Muammad Dimyati mengatakan Kampung Zakat merupakan program monumental Kementerian Agama yang berupaya untuk memberdayakan mustahik.
“Program komprehensif ini bertujuan membangun masyarakat yang mandiri dan kuat karena mencakup berbagai sektor yaitu perekonomian, pendidikan, dakwah, kesehatan, dan sektor sosial kemanusiaan,” terang Dimyati dengan tegas.
Untuk mensukseskan program ini sambung Dimyati, dibutuhkan banyak pihak yang bekerjasama. “Untuk itu perlu perhatian dan konsentrasi semua pihak. Semoga program ini dapat berjalan lancar dan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Kotabaru,” pungkasnya. (Rep/Ft: Ulis).
Discussion about this post