
Kotabaru (Kemenag Ktb) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.KanKemenag) Kabupaten Kotabaru Dr.H.Ahmad Kamal, S.HI,M.Ag mengatakan bahwa permasalahan stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai serta menjadi program pemerintah dalam mengatasinya
Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.
“Stunting merupakan Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar”, Katanya, Usai mengikuti dan menghadiri kegiatan Lauching Dapur Sehat Atasi Stunting dan Penguatan Kemitraan Kampung KB dalam rangka percepatan penurunan stunting, Rabu (08/12/22) di Rampa Berkah Desa Rampa Kotabaru.
Menurutnya masalah stunting sudah masuk prioritas Pemerintah,hal ini tidak terlepas dari instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui Peraturan Presiden (Perpres) No.72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan penegasan target penurunan stunting hingga 14 % pada Tahun 2024.
“Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan dengan beberapa langkah seperti pemenuhan kebutuhan gizi sejak hamil, Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan Selalu jaga kebersihan lingkungan serta meningkatkan kesehatan Anak”, Ucapnya.
Sementara itu Ketua Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotabaru Hj.Fatma Idiana dalam sambutannya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Penyelenggara Kegiatan, serta peserta yang bergabung dalam acara ini. Saya berharap melalui acara ini, rasa semangat dalam diri kita dan kompak bersatu untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kotabaru.
Salah satu bentuk intervensi stunting adalah pemberian makanan bergizi seimbang bagi keluarga resiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal dalam kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting di Kampung Keluarga Berkualitas (DASHAT)
Sebagai Aksi Nyata di lapangan perlunya di bentuk Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) terutama di Kampung KB untuk membantu percepatan penurunan stunting di kabupaten Kotabaru. “Jadi dengan ditetapkannya desa rampa menjadi lokus stunting mudah-mudahan kegiatan penguatan kemitraan kita pada hari ini dengan lintas sektor terkait pada hari ini yang kita harapkan untuk pencegahan stunting terutama di desa rampa yang merupakan lokus kampung KB,”Ungkapnya.(Rep/Ft:Aan)
Discussion about this post