
Kotabaru (Kemenag Kotabaru) – Kepala seksi Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKIS), H. Herman Prasetio, M. M. menyebutkan bahwa santri dan santriwati Madrasah Diniyah berpotensi menjadi agen dalam mengkampanyekan moderasi beragama.
“Santri dan santriwati pada Madin ini sangat berpotensi sebagai agen bahkan mereka juga bisa disebut sebagai pelopor moderasi beragama baik di lingkup pesantren ataupun ruang yang lebih luas, “tekannya.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan arahan pada kegiatan monitoring dan penguatan Moderasi beragama seksi PAPKIS Kantor Kemenag Kotabaru pada lembaga pendidikan keagamaan Islam Kabupaten Kotabaru tahun 2023. Sabtu (21/01/2023) di Madarasah Diniyah Darul Ma’rifah , Kec. Kelumpang Barat.
Herman menuturkan bahwa, adapun syarat menjadi moderat itu harus berilmu, harus berbudi, dan yang terakhir dia harus selalu berhati-hati karena untuk menjadi moderat dia juga harus tahu kiri kanan yang ekstrem sehingga dia harus hati-hati.
“Tiga hal yang disebutkan tadi, harus menjadi nilai dalam moderasi beragama, oleh karena itu santri di anggap mumpuni menjadi agen moderasi beragama,“ ungkapnya
Moderasi beragama bukan mengajak liberal, bukan juga mendangkalkan cara seseorang beragama tapi moderasi beragama adalah cara menjadi paripurna sebagai hamba allah dan sebagai manusia agar tercipta sebuah keseimbangan.
Lanjut Herman, Santri selalu dididik untuk menjadi pribadi yang bersahaja, mandiri, guyub, cinta tanah air, dan kematangan dalam berpengetahuan.
“Untuk itu, saya harap para santri, kiai, ustadz dan ustadzah atau guru di madrasah diniyah kabupaten Kotabaru untuk terus menjadi yang terdepan dalam menggaungkan moderasi beragama, ” harapnya. (Rep/Ft: Tina)
Discussion about this post