
Kotabaru (Kemenag KTB) – Kepala kantor kementerian agama kab. Kotabaru Dr. H. Ahmad Kamal, S. H. I., M. Ag. mengharapkan agar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mampu berperan menjadi jembatan penghubung harmonisasi bagi umat beragama.
“Melalui perwakilan masing-masing agama harus dapat menularkan kerukunan bagi umat dan menjaga aspek sakralisasi pelaksanaan tradisi keberagamaan guna harmonisasi kehidupan,” ujarnya.
Hal demikian ia sampaikan saat memberikan arahan pada kegiatan rapat koordinasi pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Kotabaru. Rabu (25/01/2023) di ruang rapat kantor kemenag kotabaru.
Menurut Kamal, masing-masing agama secara vertikal memiliki keyakinan, cara, etika, susila yang dimiliki dan bersifat hakiki. Hal ini lanjut Kamal, merupakan pembeda antara agama yang satu dan lainnya.
Hubungan yang bersifat sosial dengan umat beragama lainnya juga perlu dijaga dan dikembangkan. “Konteks inilah, FKUB menjalankan fungsi sebagai wahana komunikasi berinteraksi sehingga tercipta suasana saling memahami dan saling menghormati,” ucapnya.
Selain itu, sebagai wahana mediasi setiap persoalan yang mengarah pada terjadinya konflik baik yang bersifat laten maupun manifest, juga menjadi media harmonisasi hubungan satu dengan yang lain dalam mengkomunikasikan pelaksanaan kegiatan keagamaan.
Kamal kemudian mengharapkan FKUB selalu melakukan sosialisasi masing-masing umat beragama agar dalam kehidupan sosial tidak bersifat eksklusif. Terutama membantu pemerintah daerah dalam menyukseskan program pembangunan.
“Bersama-sama pemerintah dan aparat keamanan ikut menjaga iklim sosial dan politik yang kondusif. Banyak hal lagi yang dapat dikerjakan FKUB untuk selalu bersinergi dengan kekuatan-kekuatan sosial masyarakat di daerah,” harapnya.
Sementara itu Ketua FKUB Kotabaru, H. Muchtasar mengatakan sebagai organisasi kemasyarakatan yang berbasis pada pemuliaan nilai-nilai agama maka FKUB memiliki peran dan fungsi sangat strategis dalam berperan serta membangun daerah.
“Pertemuan ini salah satu upaya kita semua untuk menyatukan persepsi pentingnya kondisi yang kondusif di Kotabaru dari ancaman terjadinya krisis multidimensional yang berdampak terganggunya keamanan dan ketertiban serta disintegrasi bangsa,” ujarnya. (Rep/Ft: Tina).
Discussion about this post