
Kotabaru (Kemenag Ktb) – “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat,” itulah ungkapan Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru H. Akhmad Ismail Fahni tentang gambaran agar tidak berhenti mencari ilmu walaupun usia sudah tua.
Hal tersbut ia sampaikan usai mengikuti program ramadhan 1444 H/2023 M mengenai Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan Metode Tilawati yang diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kantor Kemenag Kotabaru bertempat di Aula Kantor Kemenag Ktb, Kamis (30/03/23)
Menurutnya, program ramadhan yang dilaksanakan selama bula suci ramadhan ini hendaknya menjadi motivasi bagi masing-masing ASN muslim baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) untuk gemar membaca Al-Qur’an, dan sekaligus menjadi motivasi bagi ASN yang belum terlalu lancar mengaji untuk belajar.
“Menuntut ilmu merupakan roh bagi kehidupan, dan sekaligus menjadi motivasi bagi ASN yang belum terlalu lancar mengaji untuk belajar. Selama roh masih menempel dijasad keinginan menuntut ilmu akan terus muncul untuk belajar. Sebab menuntut ilmu itu tak mengenal batas usia,” ucapnya.
Lebih lanjut ia sampaikan, tak ada alasan untuk tidak belajar di usia senja. Tidak ada kata terlambat untuk kembali mengkaji ilmu-ilmu Islam. Tak perlu pula merasa malu atau minder karena dianggap terlambat memulai mengkaji Islam. Banyak sekali dalam sejarah Islam dikisahkan, betapa banyak orang-orang yang lanjut usia, tetapi tidak sungkan untuk belajar ilmu agama.
“Diantaranya Ibnu Mandah berangkat menuntut ilmu di usia 20 tahun dan menghabiskan usianya selama 45 tahun untuk menuntut ilmu di perantauan. Di usia yang sudah senja, 65 tahun, ia baru pulang dan menjadi ulama besar di kampung halamannya,” katanya
“Siataranya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari ia sangat gigih dalam menuntut ilmu. Untuk menuntut ilmu, Syekh Arsyad pergi ke ke Makkah meninggalkan kampung halamannya dan meninggalkan istri selama 30 tahun. Dan masih banyak cerita motivasi lain-lainnya dalam hal menuntut ilmu,” tambahnya.
Selanjutya Kasubbag berharap program ramadhan yang digelar pada hari senin, selas dan rabu selama satu jam pada bulan ramadhan dapat dimanfaatkan para ASN untuk meningkatkan lagi wawasannya mengenai baca dan tulis Al-Qur’an.
“Dengan adanya praktek tilawah ini mudah-mudahan seluruh ASN merasa tergetar hatinya untuk lebih mencintai Al Qur’an dan termotivasi untuk membacanya dan serta megamalkan isi kandugannya dalam kehidupan sehari-hari,” pugkasnya (Ref/Ft: Ulis)
Discussion about this post