
Kotabaru (Kemenag Ktb) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru (Ka.Kankemenag) H. Ahmad Kamal mengatakan Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) memiliki peranan penting dalam mengajarkan moderasi beragama sejak dini, karena mereka adalah garda terdepan dalam mengasuh dan mendidik anak di sekolah.
“Peran para GPAI merupakan faktor yang sangat penting dalam proses insersi moderasi beragama, karena pegajarannya akan menjadi motor dapat memahamkan moderat beragama sejak dini pada anak didiknya disekolah,” Ujarnya.
Hal itu disampaikan Kamal saat membuka kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi Serta Peguatan Moderasi Beragama Pada Guru PAI yang digelar oleh Seksi Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (Papkis) Kantor Kemenag Kotabaru bertempat di Aula STIT Darul Ulum Kotabaru, Kamis (06/04/23).
Kamal menjelaskan keberadaan guru PAI sebagai soko guru harus mampu mewarnai didalam dunia pendidikan. Menjadi agen perubahan dan role model yang memegang peran strategis membangun generasi yang hebat melalui pembentukan karakter, termasuk didalamnya adalah bagaimana menanamkan sikap toleran dan saling menghargai.
“Guru adalah penjaga moral Bangsa, dilingkungan kecil keluarga, dilingkungan masyarakat dan dilingkungan dunia pendidikan. Cara pandang dan sikap kita beragama secara moderat dan salah satunya rule model moderasi beragama adalah guru Pendidikan Agama Islam,” imbuhnya.
Lebih lanjut Kamal sampaikan, Moderasi Beragama di kabupaten Kotabaru sudah berjalan sangat baik, hal itu dibuktikan tidak ada kasus konflik baik yang mengatas namakan suku, ras maupun agama.
“Alhamdulillah di kabupaten Kotabaru telah melaksanakan moderasi beragama hal itu telah kita rasakan, yaitu keamanan, kedamaian dimana tidak ada riak-riak terkait kofilik ataupun sengketa keagamaan. Ini menandakan kita telah melaksanakan moderasi beragama sampai tingkat bawah,” terangnya.
Adapun istilah kata moderasi beragama Kamal menjelaskan dipakai untuk mudah dicerna dan dipahami oleh semua lapisan masyarakat. Bahkan diharapkan negara Indonesia dapat menjadi cerminan moderasi beragama bagi seluruh dunia.
Selanjutnya Kamal berharap para guru GPAI dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal dan mampu menciptakan kreasi, inovasi serta dapat menyaring paham-paham yang liberal ataupun ekstrim.
“Moderasi Beragama di Kotabaru tidak bisa hanya dilaksanakan oleh Kementerian Agama, tetapi juga diperlukan bantuan dan keaktifan para Guru Pendidikan Agama Islam dalam memberikan edukasi kepada peserta didiknya sejak dini di sekolah,” pungkas Kamal.
Sementara Kepala Seksi Papkis H. Herman Prasetio dalam laporanya mengatakan terdapat dua materi yang akan diberikan, yaitu penguatan moderasi beragama dengan tema Pemantapan Moderasi Beragama bagi GPAI, dan Pembelajaran Moderasi Beragama Melalui Media Comic dan Animasi Digital.
“Sedangkan materi yang kedua yaitu peningkatan Kompetensi diisi dengan tema Inplementasi Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran Pendidika Agama Islam,” sebutnya.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Subbag TU, Para Kasi, Penyelenggara, Pengawas GPAI, dan diikuti 50 peserta dari GPAI yang terdiri dari 20 orang GPAI Kantor Kementerian agama, dan 30 orang GPAI dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kotabaru. Ref/Ft: Ulis)
Discussion about this post