
Kotabaru (Kemenag Ktb) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Kotabaru H. Ahmad Kamal mengharapkan pembimbing manasik haji dapat memberikan edukasi dan pencerahan kepada jemaah haji yang masuk kedalam Waiting List (masa tunggu) keberangkatan haji tahun 1444 H / 2023 M.
“Kepada Bapak/Ibu saya mengharap peran pembimbing manasik dapat memberikan pencerahan kepada jemaah kita yang akan berangkat tahun ini, sehingga nantinya dapat menjadikan haji yang mabrur,” harapnya.
Hal tersebut Kamal sampaikan saat menyampaikan arahan dan membuka persiapan bimbingan manasik haji tahun 1444 H / 2023 M yang dihadiri para pembimbing manasik (Ketua MUI, dan tokoh agama) serta kepala KUA yang digelar oleh Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)bertempat di Aula Kantor Kemenag Kotabaru, Kamis (04/05/23).
Kamal mengatakan haji merupakan agenda kerja nasional yang memerlukan dukungan serta persiapan secara matang agar dapat berjalan dengan baik dan sukses. Oleh karenanya pembimbing yang memberikan materi hendaknya banyak memberikan masukan dan pengetahuan serta pengalaman yang dialami selama menjalankan ibadah haji.
“Dengan banyak pengetahuan maka jemaah akan mudah melaksanakan rangkaian ibadah haji secara mandiri,” tuturnya.
Lebih lanjut ia sampaikan bahwa pentingnya memberikan bimbingan manasik yang memberikan pilihan-pilihan pelaksanaan ibadah sesuai kondisi jemaah. Sehingga, jemaah bisa memahami pilihan yang tersedia dan bisa menjalankan ibadah sesuai kondisi fisiknya.
“Pilihan-pilihan ini penting agar jemaah tidak terpaksa atau dipaksa beribadah yang tidak sesuai kondisi fisiknya. Tapi jemaah bisa memanfaatkan pilihan ibadah yang dibenarkan dan sesuai fisiknya,” ungkapnya.
“Muda-mudahan setelah pelaksanaan manasik haji, jamaah haji Kabupaten Kotabaru tidak mengalami kesulitan saat pemberangkatan, saat di Arab Saudi serta kembalinya ke Indonesia hingga mendapatkan gelar haji yang mabrur,” tandasnya.
Sementara Kepala Seksi PHU Hj. Siti Fatimah mengatakan Kemenag akan selalu berusaha semaksimal mungkin dalam mempersiapkan Jemaah haji agar pemahaman tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji, sejak dari tanah air sampai ke Makkah Al-Mukarramah dapat memadai. Sehingga pada saat pelaksanaan ibadah haji tidak terkendala karena kurangnya persiapan.
“Semua jemaah yang dibimbing harus mandiri. Antara lain bisa dilakukan dengan membekali tentang cara dan tips mudah beribadah di Masjidil Haram dan Nabawi. Termasuk juga tips jika jemaah mengalami salah arah pulang, penggunaan sarana prasarana hotel, dan lainnya,” pungkas Fatimah. (Ref/Ft: Ulis)
Discussion about this post