
Kotabaru (Kemenag KTB) – Pengawas Madrasah Hj. Nur Hafizah, S. Ag., M. M mengajak guru Raudlatul Athfal (RA) banyak melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak didiknya.
“Saya harap guru RA di Kabupaten Kotabaru termasuk RA As Syafiiyah untuk banyak melakukan inovasi. Tujuannya tidak lain meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan bermanfaat bagi anak didiknya”, katanya kepada Kepala dan Guru RA saat melakukan kunjungan RA, Kamis (11/05/2023) di RA As Syafiiyah Desa Rampa.
Hafizah juga mengatakan bahwa Raudhatul Athfal RA punya inovasi yang menarik, dalam mempersiapkan anak memasuki sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Menurutnya, saat ini anak usia enam tahun sudah terbiasa mengunakan smartphone, baik hanya sekedar menonton film kartun hingga bermain game. Setiap guru di RA mesti memahami setiap kepribadian anak yang sudah mengenal dengan berbagai permainan yang menarik melalui gadget.
“Inovasi yang menarik, akan menjadi program yang tepat, dalam menyikapi kecendrungan anak terhadap smartphone seperi gadget, ” tukasnya.
Ia kemudian memaparkan, RA merupakan jenjang pendidikan anak usia dini dalam bentuk pendidikan formal, di bawah pengelolaan Kementerian Agama yang kurikulumnya ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
“Di kotabaru, menempuh pendidikan TK/ RA adalah wajib. Karena RA merupakan pendidikan formal yang paling dasar sebelum menempuh ke jenjang pendidikan selanjutnya,” paparnya.
Lebih lanjut pengawas mengharap agar guru RA dapat memunculkan mutiara-mutiara yang ada di dalam diri anak didiknya. Dengan mengelola potensi yang ada pada anak didiknya, di masa mendatang akan muncul juara-juara dari RA As Syafiiyah.
“Cari mutiara yang ada dalam diri anak didik kita, kemudian salurkan dengan tepat sehingga kedepannya banyak muncul juara-juara dari RA di Kabupaten Kotabaru”, tandasnya.
Hafizah menjelaskan bahwa untuk mewujudkan inovasi-inovasi tersebut bisa melalui dengan mengikuti pembinaan, pelatihan atau workshop bagi kepala dan guru RA.
“Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalitas guru RA, khususnya terkait muatan lokal. Kita ingin meningkatkan kualitas diri guru, sehingga mampu membuat program unggulan dengan memasukkan unsur muatan lokal,” imbuhnya.
Pengawas juga berharap kepada guru RA yang ada di Kotabaru Khusunya di RA as Syafiiyah dapat memberikan yang terbaik bagi peserta didik, karena hal tersebut merupakan amanah dari masyarakat. (Rep/ft: Tina).
Discussion about this post