
Kotabaru (Kemenag KTB)- Menjelang tahun pemilu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad)Kantor Kementerian Agama Kab. Kotabaru Bahrinnudin, S. Ag. mengimbau seluruh masyarakat tidak mudah terprovokasi dan tidak lagi terpecah belah, apalagi karena sentimen agama. Ia menilai hal tersebut bisa terwujud jika masyarakat saling bersatu dan menghargai perbedaan.
“Sebentar lagi memasuki tahun Pemilu, biasanya banyak yang terprovokasi karena beda pilihan, salah satunya karena sentimen agama. Saya harap hal tersebut tidak terjadi lagi kedepan, karena pemilu hanya sifatnya lima tahunan sedangkan persaudaraan adalah selamanya,” ungkapnya
Hal demikian Bahrin sampaikan pada kegiatan rekapitulasi daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) tingkat kabupaten pada pemilihan umum Tahun 2024.Jum’at (12/05/2023) di OP Room Sekda Kotabaru.
Pada kesempatan ini, Kasi Penmad mengingatkan bagaimana Nabi dulu sangat toleran kepada umat. “Jadi sebagai umatnya, kita perlu meneladani Nabi Muhammad sebagai pemersatu umat, pada awal hijrah nabi dari Makkah ke Madinah,” terangnya.
Ia pun mengajak para masyarakat untuk bersyukur menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang majemuk dan damai. Karena menurutnya, banyak negara yang ingin belajar bagaimana Indonesia menjadi bangsa yang damai di tengah keragaman suku, budaya, dan agama.
“Para ulama Afganistan pernah datang ke Indonesia hanya untuk belajar bagaimana menerapkan Islam Wasathiyah, Islam yang damai dan Rahmatan lil alamin,” ungkap kasi penmad
Tak hanya itu, menurutnya, ulama Indonesia juga meninggalkan warisan yang baik terkait kesatuan dan persatuan yang dituangkan dalam Pancasila. Menurutnya, Pancasila merupakan ideologi yang sangat ideal yang di anut bangsa Indonesia dengan segala perbedaannya.
“Pancasila disepakati banyak tokoh agama, tak hanya Islam namun juga agama lain yang ada di Indonesia, karenanya kita tak perlu lagi meragukan Pancasila, karena ada beberapa ulama yang mengataka bahwa Pancasila sudah sesuai Syariah,” ungkapnya.
Sekali lagi, Bahrinpun berharap agar masyarakat cerdas dan dewasa dalam menyikapi perbedaan. Sehingga, mereka tak mudah dihasut oleh oknum yang tak bertanggungjawab yang ingin memecah belah Indonesia melalui pemilihan umum.(Rep/Ft: Tina)
Discussion about this post