
Kotabaru (Kemenag KTB) – Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kab. Kotabaru Bahrinnudin,S.Ag mengajak guru dan kepala madrasah untuk memahami bahwa di era disrupsi banyak aspek kehidupan yang berubah mengikuti perubahan zaman yang sedemikian cepat.
“Ketika memasuki era revolusi industri dan era post truth kepala madrasah harus mulai merubah mindset mereka dan bekerja dengan cara yang berbeda. Sekarang adalah era di mana kepala madrasah harus menguasai informasi dan digitalisasi, ” tuturnya.
Hal demikian ia sampaikan saat melakukan monitoring Matsama jenjang MI, MTs, dan MA di lingkungan kantor Kementerian Agama kab. Kotabaru. Selasa (18/07/2023) di MIS Darul Ulum.
Para tenaga pendidik juga harus mampu melakukan berbagai inovasi, di tengah kondisi dunia yang memasuki era VUCA atau Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.
” Era VUCA artinya terjadi perubahan yang sangat cepat, tidak terduga dan dipengaruhi banyak faktor. Kemudian Kita hidup di era VUCA yang penuh dengan ketidakpastian dan perubahan yang cepat serta sulit diprediksi,” katanya.
“Karena itu, para guru dan tenaga pendidikan harus mampu menjawab dan melakukan inovasi serta berprestasi dalam pengajaran dan pendidikan,” lanjutnya.
Selanjutnya Kasi Penmad menambahkan, peningkatan kompetensi bagi guru madrasah adalah dalam rangka untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Oleh karenanya akselerasi Transformasi Digital madrasah menjadi sangat penting.
Hal ini juga tidak akan bisa terlaksana jika tidak dimulai dengan perubahan mindset, sehingga tidak selalu berpikir manual terus-menerus tapi sudah harus serba cepat.
“Perubahan mindset tidak selalu muncul dari diri sendiri, kadang juga dengan cara dipaksa salah satunya dengan adanya wabah corona kemarin,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya, Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah juga perlu mengupgrade pengetahuannya tentang Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sehingga dapat membantu dan memberikan kemudahan dalam memberikan layanan tertentu, salah satunya peningkatan kompetensi digital.
Perkembangan abad 21 menuntut guru untuk berkompetisi dengan artificial intelligence, sehingga Kepala Madrasah memiliki peran penting untuk dapat mencetak guru-guru yang memiliki digital mindset. Dalam hal ini, implementasi kurikulum merdeka pada proses pembelajaran PPG tentu menjadi sebuah keniscayaan untuk menunjang hal tersebut.
“kurikulum merdeka memberikan ruang kebebasan bagi guru untuk senantiasa berkreasi karena kurikulum ini dirancang dengan tingkat fleksibilitas dan aksesibilitas yang tinggi, ” tukasnya.
Guru-guru dapat menyusun konten dan materi pembelajaran dengan menyesuaikan perkembangan skill abad 21. Sehingga siswa-siswa tidak hanya cakap secara materi, akan tetapi juga dapat membuat proyek-proyek pembelajaran yang berguna untuk mengatasi problem keseharian.(Rep/ft: Tina).
Discussion about this post