
Kotabaru (Kemenag Ktb) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Kotabaru H. Ahmad Kamal menekankan seluru Aparatur Sipil Negara (ASN) akan pentingnya memaknai tugas pekerjaan yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
“Kita bekerja bukan karena ingin dinilai oleh pimpinan, namun harus bekerja dengan rasa syukur, inilah yang harus mendasari semangat kerja kita sebagai ASN Kementerian Agama,” ujarnya.
Hal tersebut Kamal sampaikan saat berikan arahan pada kegiatan amaliyah Pengawasan Pendekatan Agama (PPA) yang diadiri seluruh ASN Kantor Kementerian Agama di Aula setempat, Senin (14/08/23)
Menurutnya setiap orang dalam bekerja apa saja menyangkut hal-hal positif harus dilandasi rasa senang, gembira dan bahagia sehingga dalam aktivitas kesehariannya itu akan mendatangkan keberkahan.
“Baik PNS, Honorer atau apa pun pekerjaannya jangan lupa senang dan bergembira, jika bekerja tidak senang dan tidak gembira berarti hasil yang kita lakukan akan menurun, bekerja cepat capek atau lelah dan pun pasti tidak akan maksimal,” ucapnya.
Lebih lanjut ia sampaikan, Kegembiraan dan rasa senang itu harus selalu ada dalam setiap bekerja, tidak ada gunanya bekerja dengan perasaan sedih atau marah. Oleh sebab itu dalam bekerja harus dilandasi rasa senang, gembira dan bahagia yang tumbuh dari dalam diri.
“Jika sedang marah atau sedih lebih baik berhenti dulu sementara bekerja sampai menemukan rasa senang, gembira dan bahagia dalam diri, itu akan jauh lebih baik,” katanya.
Sementara staf Seksi Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (Papkis) H. Muhammad Fadlani dalam tausiyahnya menyampaikan hendaknya ASN Kemenag agar selalu mencari ilmu dimanapun berada.
“Walaupun kita telah memiliki pekerjaan hendaklah jangan berhenti dalam mencari ilmu, karena ilmu dapat membimbing kita kejalan yang lebih baik,” ujarnya.
Lanjutnya, setiap ilmu yang dimiliki akan bisa menyinari hidup menjadi terang dan apabila diberikan kepada orang lain tidak akan berkurang, akan tetapi sebaliknya kalau harta diberikan kepada orang lain maka akan berkurang.
“Ilmu merupakan warisan yang tidak terhingga, karena dengan ilmu kita bisa mendapatkan kebahagian didunia maupun diakhirat,” pungasnya. (Rep/Ft: Ulis).
Discussion about this post