
Kotabaru (Kemenag Ktb) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Kotabaru H. Ahmad Kamal, ajak seluruh jajarannya dorong percepatan penurunan dan pencegahan Stunting di Kabupaten Kotabaru.
“Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama tidak boleh ketinggalan dalam mengambil peran pencegahan dan penurunan stunting. Agar penurunan angka Stunting yang merupakan program strategis Pemerintah Indonesia mencapai penurunan angka stunting sebesar 14% hingga tahun 2024,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Ka.Kankemenag saat memberikan paket bantuan makanan tambahan untuk anak Stunting disaksikan Kepala Kantor Wilayah (Ka.Kanwil) Kemanag Provinsi Kalimantan Selatan yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan Kemenag Kotabaru di Aula Kemenag Kotabaru, Jum’at (26/08/23)
Menurut Ka.Kankemenag dalam pelaksanaannya ada dua hal pokok yang menjadi indikator upaya penurunan stunting. Pertama, percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak.
“Kedua, kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat desa/keluarahan untuk menurunkan Stunting,” katanya.
Berkaitan dengan upaya ini, Ka.Kankemenag mengajak jajarannya untuk dapat mengambil peran minimal ikut mensosialisasikan, khususnya kepada para Penyuluh, Guru dan Pengawas yang dipandang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga memudahkan dalam memberi edukasi terkait pencegahan dan penanganan stunting.
“Program stunting ini bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah tapi menjadi tanggungjawab kita bersama termasuk di Kementerian Agama harus terlibat, karena ini menyangkut masa depan anak-anak generasi penerus bangsa,” tandasnya.
Sementara Ka.Kanwil Kemenag Kalsel, H. Muhammad Tambrin mengatakan pencegahan stunting adalah perintah agama, bukan hanya perintah negara. Sebab, menyiapkan generasi terbaik adalah risalah nubuwwah. Pencegahan stunting juga tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga semua warga bangsa. Karenanya, diperlukan upaya kolaboratif dari seluruh stakeholders.
“Ketahanan keluarga menjadi satu pondasi ketahanan negara. Kita ingin generasi bangsa menjadi generasi yang mampu berkompetisi secara global. Keluarga menjadi palang pintu utama pada generasi mendatang,” ucapnya.
“Saya juga telah meminta khusus Penyuluh Agama, untuk aktif dalam memberikan pemahaman dan pencegahan stunting yang ada di masyarakat baik melalui majelis taklim maupun kegiatan keagamaan yang lainya,” tambahnya. (Rep/Ft: Ulis)
Discussion about this post