
Kotabaru (Kemenag KTB) – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kab. Kotabaru Hj. Susan Lailan Meilani Ahmad Kamal mengingatkan anggotanya agar memahami esensi dan semangat organisasi.
“Mari ibu-ibu kita bersama-sama untuk kembali mengingat landasan awal terbentuknya organisasi ini, yakni memberi ruang bagi perempuan untuk berhimpun, saling belajar mengembangkan diri hingga mampu memberi kontribusi nyata dalam kemajuan keluarga dan masyarakat, ” ujarnya.
Hal demikian ia sampaikan saat memberikan arahan pada kegiatan pertemuan rutin bulanan dan majelis taklim DWP kantor Kementerian Agama Kab. Kotabaru. Jum’at (08/09/2023) di aula Kantor Kemenag Kotabaru.
Susan mengatakan bahwa sangat penting bagi semua ibu-ibu yang bergabung dalam keanggotaan DWP Kemenag Kotabaru untuk memahami lagi esensi dari sejarah pembentukan organisasi.
“Yakni di antaranya pemahaman akan peran kita sebagai anggota DWP akan menjadi modal dasar untuk melangkah ke depan untuk mampu menjadi penggerak bagi peningkatan kualitas keluarga dan masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan, tantangan yang akan di hadapi sekarang berbeda dengan tantangan yang di hadapi para perempuan di masa lalu, namun semangat kepemimpinan dan gotong-royong untuk mewujudkan emansipasi perempuan dan kekuatan perempuan di dalam masyarakat untuk berkontribusi besar bagi keluarga, sebagaimana telah diupayakan dulu harus dikembangkan karena kita adalah penggerak keluarga dan masyarakat.
“Salah satu cara agar kita bisa melanjutkan semangat ini adalah terus meningkatkan kapasitas dan kualitas diri kita masing-masing selaku anggota DWP Kemenag Kotabaru kita terus mengingat bahwa ibu yang hebat dan perempuan yang cerdas adalah penentu kualitas keluarga dan masyarakat kita,” katanya.
Oleh karena itu, pertemuan ini diharapkan sebagai sarana membangun perempuan cerdas dan memperkuat ketahanan keluarga di era digital.
“Mari kita agar belajar satu sama lain untuk terus mengasah keahlian di berbagai bidang kehidupan, dan juga tidak lupa mendalami nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan dan pengembangan karakter, ” tukasnya.
“Sehingga nantinya kita menjadi panutan di tengah keluarga kita, tidak lupa sebagai bagian dari organisasi yang bersejarah ini kita juga mesti membuka ruang dialog dan gotong-royong dengan berbagai komunitas masyarakat dan lintas generasi, ” tambahnya lagi.
Sebagai penutup, Susan menyebutkan bahwa kinerja Dharma Wanita Persatuan pada tahun-tahun mendatang akan sangat menentukan kemampuan mengembangkan kualitasi diri.
“Menemukan solusi agar mampu menggerakkan keluarga dan masyarakat di lingkungan kita agar kita selalu menuju perubahan yang lebih baik lagi. Mari kita terus bergerak untuk membangun Indonesia dengan semangat pemberdayaan dan penguatan kepemimpinan perempuan,”tutupnya. (Rep/ft: Tina).
Discussion about this post