Kotabaru (Kemenag KTB) – Wakil Ketua I Darma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama kabupaten Kotabaru Hj. Murni Juliah menyatakan dukungan pada gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang digagas oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (kemenag).

Menurut Murni, gerakan yang berdiri sejak tahun 2015 itu merupakan wujud peran strategis para istri ASN untuk mendorong perbaikan di Kemenag m0elalui pencegahan korupsi.
“Dukungan terhadap gerakan SPAK patut diberikan karena ini merupakan gerakan strategis guna mencegah korupsi, sekaligus memiliki dampak besar bagi keberlangsungan peradaban bangsa Indonesia,” ungkap Murni, Rabu (21/4/2021).
Hal ini dikatakan Wakil Ketua I Hj. Murni Juliah usai mengikuti acara Webinar Nasional “Saya Perempuan Anti Korupsi” (SPAK) secara online melalui aplikasi virtual zoom meeting, dalam rangka memperingati Hari Kartini.
Ia menilai, gerakan SPAK juga menunjukkan peran strategis perempuan dalam pencegahan korupsi. Perempuan berperan penting dalam membentuk, mendidik, dan menanamkan nilai bagi kehidupan seorang anak.
“Melalui SPAK, saya sangat berharap perempuan Kementerian Agama di kabupaten Kotabaru dapat mendidik dan memberikan contoh sejak dini kepada generasi muda terkait perilaku yang merusak, seperti korupsi. Apalagi, tindakan koruptif jelas tidak sejalan dengan nilai agama,” katanya.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya juga mendorong gerakan SPAK Kementerian Agama agar dapat menyebar secara masif dan memberikan dampak nyata bagi penanaman nilai anti korupsi di lingkungan Kementerian Agama.
“Saya minta jajaran DWP Kementerian Agama untuk terus menggelorakan gerakan ini. Dengan berada dalam gerakan ini, DWP telah menjadi bagian dari proses berkelanjutan pencegahan korupsi di Indonesia,” ujarnya.
Dukungan para anggota DWP melalui gerakan SPAK, menurutnya akan menjadi kekuatan bagi Kementerian Agama untuk menjadi semakin baik.
“Hal ini sejalan dengan salah satu semangat baru Kementerian Agama, yaitu pelayanan publik dan tata kelola birokrasi yang lebih baik dan bersih,” demikian pungkasnya.
Saat ini, Kemanag telah memiliki 269 agen SPAK yang tersebar di seluruh Indonesia. Para agen ini sebelumnya telah mengikuti training of trainer (TOT) dari KPK. (Rep/Ft:Tina).
Discussion about this post