Kotabaru (Kemenag KTB) – Dalam rangka memberikan pendidikan pernikahan baik calon pengantin (Catin), baik dari sesi kesehatan maupun dari sesi keagamaan, Kantor Kementerian Agama (KanKemenag) Kabupaten Kotabaru menggelar kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) pranikah calon pengantin.
Kepala KanKemenag Kotabaru Drs.H.Said Muhdari, MM dalam sambutannya mengatakan pemerintah melalui Kemenag telah mendorong dan meningkatkan pemahaman tentang membangun keluarga yang bahagia, terlebih bagi pasangan pengantin (Catin) muda untuk dapat mengatur kualitas kehidupannya.
“Untuk mendapatkan keluarga sakinah mawaddah dan warhmah (Samara) diperlukan ikhtiar ilmu sebagai dasar dan pembelajaran untuk catin,” katanya, saat membuka secara resmi kegiatan bimbingan perkawinan pranikah calon pengantin se Kecamatan Pulau Laut Utara, Sabtu (12/09/20) di aula KanKemenag Kotabaru.
Menurutnya bimbingan pra nikah wajib diikuti semua pasangan catin untuk mewujudkan keluarga Samara yang tentunya memerlukan adanya komitmen bersama bagi pasangan dalam memahami hak dan kewajiban bagi pasangan suami dan istri. “Bimwin dilaksanakan agar memiliki bekal dalam mengarungi kehidupan rumah tangga,” ucapnya.
Ia menambahkan salah satu sebab kegagalan dalam berumah tangga karena kurangnya pengetahuan agama, sebab pondasi utama membina keluarga yang sakinah adalah keimanan dan ketaqwaaan. “Dengan melakukan bimbingan pranikah, calon pasangan pengantin diharapkan pasangan akan lebih siap dalam mengarungi biduk rumah tangga,” tambahnya.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) KanKemenag Kotabaru H.Ramadhan, S.Ag,M.Pd.I dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti sebanyak 30 pasang catin yang di bagi 3 kegiatan. “Dimana tiap sesi diikuti sebanyak 10 pasang catin, hal ini dilakukan sebagai langkah mengantisipasi penyebaran virus covid 19 dengan menjalankan protokol kesehatan,” terangnya.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pendidikan pernikahan dan menjaga calon pengantin dari aspek kesehatan dan menciptakan keluarga samara. “Salah satu gagalnya dalam membina rumah tangga khususnya bagi pasangan muda yaitu tidak menjiwai ajaran agama,” pungkasnya.Penulis : Aan
Foto : Aan
Discussion about this post