Kotabaru (Kemenag KTB) – Ketua I Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Kotabaru H.Zulkifli BT menyampaikan LPTQ akan menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Tingkat Kabupaten Kotabaru ke- 51 Tahun 2021dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 ketat.

“Pelaksanaan MTQN Tk.Kotabaru Tahun ini Insya Allah dilaksanakan awal Maret perkiraan tanggal 7 s.d 10 Maret,” katanya, saat memimpin rapat koordinasi pengurus LPTQ, Senin (15/02/21) di Operation Room Setda Kotabaru.
Menurutnya pelaksanaan MTQN dilaksanakan di tengah pandemi covid-19 atas dasar pelaksanaan MTQN XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yang diselenggarakan di Kabupaten Tanah Bumbu pada Bulan April mendatang.
“Dengan dilaksanakannya MTQN Tk.Prov.Kalsel, maka LPTQ Kotabaru menindaklanjuti dengan menyelenggarakan MTQN Tk.Kabupaten Kotabaru,” ucapnya.
Ia menambahkan untuk MTQN Tk.Kabupaten Kotabaru sendiri dilaksanakan dengan prokes yang ketat dan membatasi jumlah peserta serta lomba yang dimusabaqahkan hal ini tidak terlepas dari masih berpandeminya covid-19 di daerah kita. ”Untuk MTQN Kotabaru ke 51 tahun ini, hanya tiga cabang yang dimusabaqahkan yaitu Cabang Tilawah, Cabang Tahfizh dan Cabang Khat,” ungkapnya.
Sementara Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas Islam) Kantor Kementerian Agama (Kan.Kemenag) Kabupaten Kotabaru H.Ramadhan yang juga menjabat Sekretaris Umum LPTQ Kotabaru mengatakan, MTQ merupakan agenda tahunan dan telah melekat dikultur masyarakat.
Namun menurutnya hal tersebut jangan dianggap tidak mempunyai dakwah pesan Islam, karena pada setiap penyelenggaran MTQ sudah sepatutnya memperbaharui dan memantapkan niat bahwa penyelenggaran MTQ merupakan ibadah.
“Kegiatan MTQ, mari kita jadikan ibadah, karena yang dimusabaqahkan adalah kalam ilahi atau firman Allah SWT,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ramadhan menuturkan perlu disadari MTQ menumbuhkan kecintaan kepada Al Quran dan menggairahkan masyarakat untuk senantiasa mempelajari dan memahami Al Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
“Maka sangatlah keliru jika memahami MTQ hanya dari sisi kegiatan syiar keagamaan tanpa mampu memaknai lebih komprehensip akan nilai nilai manfaat dan kemaslahaatan yang menyertainya,” pungkasnya.Penulis : Aan
Foto : Aan
Discussion about this post