Kotabaru (Kemenag KTB) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kotabaru Dr. H. Ahmad Kamal, S. HI, M. Ag mengatakan bahwa Peringatan Hari Santri yang dicetuskan sejak 2015 oleh Presiden Joko Widodo merupakan bentuk penghargaan pemerintah atas jasa yang telah diberikan para santri terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan.
“Hari Santri adalah pemberian, anugerah, penghargaan dari Pemerintah Presiden Joko Widodo kepada para santri yang diakui telah memperjuangkan kemerdekaan negeri ini,” ujarnya.
Hal demikian ia sampaikan usai menyampaikan informasi terkait launching peringatan hari santri 2022, Kamis (29/09/2022) di ruang kerjanya.
Kamal mengatakan Hari Santri merupakan pengakuan atas jasa masa lalu, bukan pengakuan atas apa yang dilakukan sekarang.
Untuk itu, ia mengajak santri, mahasiswa, dan masyarakat untuk meneruskan perjuangan pendahulunya dengan belajar secara bersungguh-sungguh dan menorehkan perubahan positif.
“Gunakan kesempatan yang ada untuk menempa diri dan mengukir prestasi serta menggapai cita-cita setinggi tingginya” katanya
Di sisi lain, ia juga mengingatkan para santri tentang adanya pihak yang tidak suka dan benci dengan kemajuan para santri. Mereka melakukan generalisasi secara berlebihan atas peristiwa yang terjadi di pesantren.
Ia mencontohkan ketika ada satu atau dua santri yang diduga melakukan tindak kekerasan, hal itu kemudian digeneralisasi seakan menjadi potret perilaku umum para santri.
Ia berpesan kebencian orang lain jangan dilawan dengan kebencian yang sama. Jika ada orang tidak suka dengan para santri, hal itu harus dijawab dengan prestasi.
“Kebencian itu harus dilawan dengan prestasi, belajar yang benar dan sungguh-sungguh, sehingga apa yang dituduhkan oleh orang yang tidak suka dengan gemilangnya para santri itu terjawab karena para santri benar-benar bisa diandalkan,” Tegasnya
Pada peluncuran Hari Santri 2022, Kemenag juga mengenalkan tema dan logo peringatan Hari Santri 2022. Tahun ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”.
Menurutnya, tema tersebut mengandung pesan bahwa santri adalah pribadi yang selalu siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
” Santri dengan segala kemampuannya, bisa menjadi apa saja. Santri tidak hanya ahli ilmu agama, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, “sambungnya.
“Meski bisa menjadi apa saja, santri tidaklah melupakan tugas utamanya menjaga agama. Menjaga martabat kemanusiaan adalah salah satu tujuan diturunkannya agama,” Tutupnya. (Rep/Ft: Tina).
Discussion about this post